Monolo(gue) #11: Penting Nggak Sih?

Halooo.. This is my first post in 2017! Wuuw. Gue bingung mau bahas apa. Kendala akhir2 ini sering mengurungkan niat untuk menulis sesuatu. Di blog ini pun sudah dua kali nge-draft tapi akhirnya batal dipublikasikan. Nggak tau ya, jadi nggak percaya diri gitu. Haha. Bahkan sering nulis caption atau komentar yang pada akhirnya hanya diketik lalu dihapus. 

Hmm.. Mungkin gue sudah mulai memahami apa gunanya media sosial. 

Dunia nggak perlu tahu apa yang gue lakukan sekarang. Orang-orang nggak perlu tau gue kerja di mana, makan siang di mana, weekend pergi ke mana, and so on. Orang-orang nggak perlu tau gue baru beli ini beli itu, gue dapat kado apa, gue mau apa, and so on. Kenapa? Karena nggak penting. Nggak penting juga mereka tau wujud gue kalau selfie kayak apa. Ahaha. Ini sensitif banget. Beberapa tahun lalu gue pernah berusaha mendebatkan perihal “Kenapa akhwat (pada waktu itu gue artikan dalam arti sempit) nggak boleh pasang foto profil menampakkan wajah, tapi ikhwan (yang juga gue artikan sempit) boleh-boleh aja pasang muka sok ganteng.” Dan semua orang memberikan jawaban yang….oke..fine. Logis, tapi tetap nggak memuaskan buat gue. Hingga pada akhirnya gue diam dan mengerti dengan sendirinya. Gue serem aja waktu googling nama sendiri langsung muncul foto-foto yang pernah gue upload di media sosial. Lah segitu mudahnya menemukan gue di internet. Gue nggak cakep sih (Ya.. Siapa juga yang mau ngisengin muka gue. Wkwk), tapi risih aja kalau muka gue tersebar begitu aja di search engine. Nggak relaaaaaa. Akhirnya gue hapus tuh semua foto yang menampakkan wajah dengan jelas. Sekarang juga jadi selektif kalau mau upload foto. Cuma di BBM aja masih berani pajang selfie, itu juga setelah gue hapus semua kontak laki-laki di dalamnya. Maapin yak. Pertemanan kita nggak akan putus hanya karena delete contact BBM. Ahahaha.

Iya gitu. Gue jadi berpikir berkali-kali ketika akan membagikan sesuatu di media sosial. Entah itu foto atau tulisan. Penting nggak sih yang gue share? Ya pikir aja berapa banyak manfaatnya. Ahaha. Nggak ada yang peduli juga. Kecuali gue Raisa dengan sejuta penggemar. Untungnya gue Annisa, bukan Raisa. Coba Raisa, lebih gendut sedikit aja langsung diperhatikan orang banyak.

Jadi.. Di 2017 ini lebih bijak lagi yah dalam menggunakan internet, khususnya media sosial. Iya iya.. Nggak ada mau memahami juga kan walaupun gue koar-koar kalau karakter gue memang ISTJ (dan masih nanya kenapa gue begini dan begitu)? Ya iyalah, Nis. Elu pikir hidup ini hanya perkara dipahami tanpa memahami.

Dih.

Paanzi.

Monolo(gue) adalah seri tulisan tidak berfaedah yang terdiri dari 99,9% makna kosong dan 0,1% hikmah, namun diam-diam memiliki unsur terselubung.